Sukses Muda Karena Kegigihan Lelaki Berambut Putih
Sukses Muda Karena Kegigihan Seorang Lelaki Berambut Putih
Cirebon 16 Maret 2020, Bapak Hadi Sofyan adalah
seorang pengusaha batik yang acap kali disapa dengan sebutan Bapak Opyan.
Lelaki kelahiran Cirebon ini memiliki bakat dalam bidang seni. Ia memiliki
rambut yang berwarna putih sejak lahir dengan mata yang berbinar-binar
memancarkan api kebenaran dan senyum lebar yang selalu menghiasi wajahnya
membuat semua orang kagum atas keramahannya. Lelaki berumur 45 tahun ini
memiliki profesi serta pekerjaannya sebagai pengusaha batik. Ia tidak hanya
memasarkan batiknya di Cirebon maupun di luar kota, melainkan ia memasarkan
batiknya hingga ke luar negeri. Diantaranya negara Singapura.
Perjuangan untuk mencapai titik sekarang ini terbilang memotivasi siapa yang mendengarnya. Pasalnya banyak kisah yang menarik dari Sekolah Dasar hingga ia menyelesaikan D3 nya di Universitas Padjajaran dan ia menjadi seoraang pengusaha sukses yang patut untuk diketahui. Apalagi topik yang menginspirasinya untuk menjadi seorang pengusaha batik yang profesional. Bapak Hadi Sopyan akan sedikit membahas kisah-kisahnya yang akan menginspirasi kita sebagai pengusaha batik yang sukses.
Diawali dengan kisah masa kecilnya, suatu hari ia Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Panembahan, kemudian ia melanjutkan kejenjang Menengah Pertama tepatnya di SMP Negeri 1 Weru, setelah ia lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Sumber. Setelah ia menyelesaikan bangku sekolahnya di SMA Negeri 1 Sumber, ia melanjutkan pendidikannya di kota Bandung. Ia akhirnya, diterima di Universitas Padjajaran jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Dibangku perkuliahannya ia banyak mendapatkan pengalaman dan banyak meraih prestasi.
Setelah ia lulus dari bangku perkuliahannya, ia meneruskan usaha milik orang tuaya yang telah meninggal dunia. Ia mencoba untuk berjualan batik dan memasarkannya ke toko-toko batik. Setelah bertahun-tahun berjualan ia merasa kurang dengan pendapatannya dan merasa dicurangi oleh pemilik toko yang ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka toko di Jakarta dan memproduksi batik sendiri. Ia memanfaatkan fasilitas peninggalan orang tuanya untuk memproduksi batik sendiri. Awalnya ia gagal namun ia tetap bertekad dan akhirnya ia sukses mengelola usahanya dan sekarang ia memiliki Shouroom batik sendiri yang diberi nama Batik Hilma.
Ia mengatakan "bahwa kunci seorang pengusaha sukses adalah dengan berikhtiar dan sedekah". Karena dibalik pendapatan yang ia dapat itu ada hak milik orang lain, selain itu kita juga harus bisa menerapkan Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Atau dapat disingkat dengan DUIT.
Perjuangan untuk mencapai titik sekarang ini terbilang memotivasi siapa yang mendengarnya. Pasalnya banyak kisah yang menarik dari Sekolah Dasar hingga ia menyelesaikan D3 nya di Universitas Padjajaran dan ia menjadi seoraang pengusaha sukses yang patut untuk diketahui. Apalagi topik yang menginspirasinya untuk menjadi seorang pengusaha batik yang profesional. Bapak Hadi Sopyan akan sedikit membahas kisah-kisahnya yang akan menginspirasi kita sebagai pengusaha batik yang sukses.
Diawali dengan kisah masa kecilnya, suatu hari ia Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Panembahan, kemudian ia melanjutkan kejenjang Menengah Pertama tepatnya di SMP Negeri 1 Weru, setelah ia lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Sumber. Setelah ia menyelesaikan bangku sekolahnya di SMA Negeri 1 Sumber, ia melanjutkan pendidikannya di kota Bandung. Ia akhirnya, diterima di Universitas Padjajaran jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Dibangku perkuliahannya ia banyak mendapatkan pengalaman dan banyak meraih prestasi.
Setelah ia lulus dari bangku perkuliahannya, ia meneruskan usaha milik orang tuaya yang telah meninggal dunia. Ia mencoba untuk berjualan batik dan memasarkannya ke toko-toko batik. Setelah bertahun-tahun berjualan ia merasa kurang dengan pendapatannya dan merasa dicurangi oleh pemilik toko yang ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka toko di Jakarta dan memproduksi batik sendiri. Ia memanfaatkan fasilitas peninggalan orang tuanya untuk memproduksi batik sendiri. Awalnya ia gagal namun ia tetap bertekad dan akhirnya ia sukses mengelola usahanya dan sekarang ia memiliki Shouroom batik sendiri yang diberi nama Batik Hilma.
Ia mengatakan "bahwa kunci seorang pengusaha sukses adalah dengan berikhtiar dan sedekah". Karena dibalik pendapatan yang ia dapat itu ada hak milik orang lain, selain itu kita juga harus bisa menerapkan Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Atau dapat disingkat dengan DUIT.
Ceritanya cukup menarik dan menginspirasi bagi pembacanya. Namun penulisan kurang rapih. Seperti spasi yang berlebihan. Terimakasih
ReplyDeleteCeritanya sangat menginspirasi bagi pembaca ,namun penulisannya kurang rapih saja .
ReplyDeleteUntuk tulisannya kurang rapih. Tetapi untuk ceritanya sendiri sangat menginspirasi semuanya✨
ReplyDeletePenulisannya perlu di perbaiki lagi ya nurul hehe. Tapi ceritanya menarik ko
ReplyDelete